REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Mantan Uskup Canterbury, Rowan Williams percaya jilbab merupakan pilihan pribadi Muslimah. Selain itu, jilbab juga merupakan penegasan diri dari keyakinan yang berbeda di masyarakat dengan budaya yang berbeda.
Sikap itu merupakan dukungan Williams terhadap situasi yang dihadapi Muslimah Inggris dan Eropa. Sebelumnya, ia juga menyatakan dukungannya terhadap penolakan adanya larangan hijab di Inggris pada tahun 2006 silam.
Ia pun mempertanyakan pandangan negatif soal Muslimah berhijab dan burka. "Apa yang kadang kita pikirkan keliru tapi justru menjadi stereotip," ucap dia dalam sebuah wawancara beberapa tahun lalu, seperti dilansir Onislam, Senin (2/2).
Pada tahun 2008, ia menyerukan Inggris mengadopsi aspek hukum Syariah Islam guna memperkuat integrasi umat Islam dengan masyarakat Inggris. Ia juga mengatakan Inggris harus menghadapi kenyataan bahwa ada beberapa komunitas tidak terikat sistem hukum Inggris.
Hari Hijab Sedunia yang jatuh 1 Februari digagas oleh Nazma Khan, seorang warga New York. Ide ini muncul setelah ia merasakan diskriminasi dengan hijab yang dikenakannya.