REPUBLIKA.CO.ID, SINAI -- Baku tembak yang terjadi antara pasukan keamanan Mesir dengan kelompok militan kembali memakan korban. Dua perempuan dilaporkan tewas setelah terkena tembakan dalam dua insiden terpisah di Semenanjung Sinai Mesir pada Ahad (1/2) kemarin.
Sumber keamanan menyalahkan kelompok militan sebagai pelaku atas tewasnya dua warga sipil tersebut. Dentuman granat yang ditargetkan kelompok militan kepada sebuah pos pemeriksaan militer salah sasaran dan menghantam sebuah rumah dan menewaskan seorang perempuan.
Laporan Reuters, dalam insiden lain di Rafah, seorang perempuan lainnya tewas akibat peluru nyasar saat baku tembak antara militan dan pasukan keamanan Mesir, sementara dua lainnya mengalami luka-luka. Seorang pria juga terluka setelah pasukan keamanan menembakinya di sebuah pos pemeriksaan di ibu kota provinsi Al-Arish karena dianggap melanggar jam malam.
Hal itu semakin memperparah kondisi ketegangan yang terjadi di wilayah perbatasan Mesir-Gaza tersebut menyusul tewasnya sekitar 30 tentara Mesir pada Kamis (29/1). Pemerintah Mesir terus menghadapi pemberontakan di Sinai yang telah merenggut ratusan nyawa pasukan keamanan sejak militer. Kelompok militan tersebut dikenal dengan nama Ansar Bayt al-Maqdis yang berjanji setia kepada kelompok ISIS.