Senin 02 Feb 2015 10:29 WIB

'Jokowi Sebagai Pekerja Pemilik Modal dan Partai'

Politikus Partai Demokrat, Khatibul Umam Wiranu.
Politikus Partai Demokrat, Khatibul Umam Wiranu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa kebijakan Presiden Jokowi yang kontroversial mendapat kritikan. Ketua DPP Partai Demokrat, Khatibul Umam Wiranu menyentil soal slogan Revolusi Mental yang dikumandangkan Jokwoi saat kampanye Pilpres 2014.

"Jargon Revolusi Mental Jokowi yang tak dibarengi dengan nalar dan akal budi (hikmat kebijaksanaan) maka hanya menyisakan revolusi dalam arti kekacauan," katanya melalui akun Twitter. @Umam_Wiranu. "Memimpin negara butuh ilmu pengetahuan dan akal budi, sebab negara itu organisasi masyarakat rasional, tak memerlukan revolusi mental nirmakna."

Khatibul Umam menyatakan, Revolusi Mental yang digaungkan Jokowi tidak sejalan dengan kebijakannya yang berpiah kepada elite parpol. "Jargon revolusi mental menjadi paradoks dengan tampilan Jokowi sebagai pekerja dari pemilik modal dan pekerja partai yang menghantarkannya jadi Presiden," ujarnya.

Dia pun mengingatkan, Jokowi seringkali mengeluarkan kebijakan yang bertolakbelakang dengan janji kampanyenya. "Pemimpin negara itu harus tahu batas-batas kepantasan, batas etis, selain batas konstitusi. Ini tak terlihat pada Jokowi dlm 100 hari Presiden."

Khatibul Umam melanjutkan, "Naikkan bbm saat harga minyak turun, angkat Kapolri sorang TSK, tunjuk Wantimpres bermasalah, itu contoh ketidaktahuan JKW akan batas-batas di atas."

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement