Senin 02 Feb 2015 15:48 WIB

Menteri Australia dan Inggris Bahas Ancaman Terorisme dari Dalam Negeri

Red:
  Menteri NSW Mike Baird, Menlu Australia Julie Bishop, Menlu Inggris Phillip Hammond, Menhan Inggris Michael Fallon, dan Menhan Australia Kevin Andrews di Martin Place.
Foto: abc news
Menteri NSW Mike Baird, Menlu Australia Julie Bishop, Menlu Inggris Phillip Hammond, Menhan Inggris Michael Fallon, dan Menhan Australia Kevin Andrews di Martin Place.

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Para menteri luar negeri dan pertahanan Australia dan Inggris memberikan penghormatan kepada korban penyanderaan di Martin Place di Sydney. Acara tersebut dilakukan sebelum memulai pembicaraan mengenai terorisme yang berasal dari dalam negeri sendiri.

Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop dan Menteri Pertahanan Kevin Andrews bersama dengan sejawatnya, Menlu Inggris Philip Hammond dan Menteri Pertahanan Michael Fallon mengunjungi Martin Place, Senin (2/2) pagi guna meletakkan karangan bunga di sana.

Mereka kemudian bersama dengan Menteri Utama New South Wales Mike Baird menulis di buku duka cita di dekat Lindt Cafe, lokasi penyanderaan bulan Desember lalu yang menewaskan dua sandera Tori Johnson dan Katrina Dawson dan juga penyanndera Man Haron Monis.

Kunjungan ke Martin Place dilakukan menjelang pertemuan tingkat menteri antar kedua negara dimana masalah terorisme dari dalam negeri sendiri menjadi masalah utama.

Selama kunjungan ke Martin Place, Menlu Bishop menegaskan kembali komitmen Australia untuk memerangi terorisme baik di dalam negeri maupun di luar negeri. "Ini adalah pengingat tragis bahwa kekerasan dan ektrimisme bisa terjadi di mana saja dan kapan saja," katanya.

"Australia dan Inggris bersatu dalam usaha kami memerangi ektrismisme, untuk mematahkan terorisme, dan memastikan warga di kedua negara bisa hidup dengan damai."

Warga Australia dan Inggris ada yang bergabung dengan ISIS di Suria, dan kedua negara sudah mengeluarkan sejumlah aturan guna mencegah lebih banyak lagi orang untuk bergabung dengan mereka, antara lain dengan membatalkan paspor.

Menlu Inggris Phillip Hammond mengatakan bahwa penting sekali mengunjungi tempat seperti Martin Place karena mengingatkan akan  bahayanya ancaman teroris.

"Ini adalah masalah global - terorisme, intoleransi, korupsi akan ajaran Islam, dan kami berdiri bersama, warga Inggris dan Australia dan sekutu kami di seluruh dunia guna mengatasi masalah ini."

Selain masalah terorisme, situasi keamanan di Timur Tengah dan Asia Timur juga menjadi topik pembahasan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement