Senin 02 Feb 2015 12:00 WIB

Bahas Polri dan Freeport, Pimpinan DPR Temui Presiden

Rep: agus rahardjo/ Red: Taufik Rachman
Areal tambang Freeport
Areal tambang Freeport

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dijadwalkan akan menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Senin (2/2) sore ini. Dijadwalkan kelima pimpinan DPR akan diterima oleh Jokowi pukul 14.30 WIB.

Wakil Ketua DPR RI, Agus Hermanto mengatakan pimpinan DPR mewakili anggota DPR untuk menyampaikan dua persoalan yang harus segera dijelaskan oleh Jokowi. "Terkait dengan Polri dan perpanjangan MOU Freeport yang kemarin baru diperpanjang," kata Agus Hermanto di kompleks parlemen, Senin (2/2).

Pertemuan dengan Jokowi hari ini merupakan usulan dari sidang paripurna yang digelar minggu lalu untuk menggelar rapat konsultasi. Dalam rapat konsultasi ini, DPR hanya berhak untuk bertanya pada Jokowi atas kebijakan yang telah diambilnya. DPR tidak dapat mengintervensi Presiden dalam keputusannya."Rapat konsultasi, topiknya kita sampaikan, supaya lebih tuntas," kata Agus Hermanto.

Sebelumnya, soal Polri, Jokowi sudah mengajukan calon tunggal Kapolri yang baru. Namun, calon Kapolri baru ini ditetapkan tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sehingga meskipun sudah lolos uji kelayakn DPR belum juga dilantik Jokowi. 

Kalau soal Freeport, beberapa minggu lalu pemerintah akhirnya memerpanjang nota kesepakatan amandemen karya dengan freeport yang membuat pabrik emas terbesar di dunia ini memiliki kelonggaran untuk tetap mengekspor bahan mentah. Padahal, hal itu dinilai melanggar UU mineral dan batubara.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement