REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo meminta para diplomat, duta besar, dan kepala perwakilan agar diplomasi difokuskan di sektor ekonomi. Alasannya, neraca perdagangan Indonesia yang defisit bisa berbalik surplus apabila dubesnya berhasil mempromosikan produk-produk dalam negeri.
''Bisa menjual produk-produk kita, terutama usaha-usaha kecil yang sebetulnya berkesempatan untuk masuk ke pasar-pasar internasional,'' kata dia, Senin (2/2) siang.
Jokowi menerangkan, produk Indonesia prospektif di pasar internasional karena harganya miring dan kompetitif. Di samping itu, produk Indonesia memiliki beragam kualitas yang disesuaikan dengan pangsa pasar.
Menurut Jokowi, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai target apabila investasi negara asing masuk ke Indonesia, terutama investasi dalam bidang industri.