REPUBLIKA.CO.ID, KANO -- Presiden Nigeria Goodluck Jonathan lolos dari ledakan bom bunuh diri setelah meninggalkan kampanye di timur laut Nigeria.
Dilansir dari AFP Selasa, (3/2) Jonathan bertemu dengan pendukungnya Partai Rakyat Demokratik di Kota Gombe. Sesaat setelah meninggalkan tempat ledakan mobil terjadi di sebuah taman.
Petugas SAR dan kesehatan mengatakan korban ledakan adalah dua orang wanita yang segera dibawa ke rumah sakit spesialis Gombe. Selain dua wanita yang tewas, 18 lainnya luka-luka.
Hingga saat ini belum diketahui sasaran serangan ditujukan pada siapa. "Kami telah evakuasi dua jenazah wanita dan kami percaya mereka adalah pelaku bom bunuh diri dibalik ledakan," ujar petugas SAR.
Sebelumnya di Gombe telah terjadi dua pemboman yang menewaskan lima orang Ahad (1/2) setelah kelompok Boko Haram dilarang tinggal di Maiduguri, Borno. Pemerintah Nigeria mengklaim telah merebut kembali Gamboru dan empat kota lainnya setelah pasukan militer Nigeria, Chad, Kamerun dan warga sipil bersatu melawan Boko Haram.
"Pasukan kami mampu mengendalikan wilayah setelah operasi yang didukung warga sipil dan pasukan dari negara tetangga," jelas Juru Bicara Keamanan Nasional Mike Omeri. Militer Nigeria mengalami kemajuan setelah jet tempur Chad membom markas Boko Haram di Gamoru.
Pihak keamanan menganalisa Maiduguri akan kembali diserang sebelum pemungutan suara mengingat kota ini menjadi simbol keberadaan Boko Haram. Pemungutan suara di Nigeria akan berlangsung pada (14/2) mendatang.