REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo telah bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Istana Bogor, Jawa Barat, pada Kamis (29/1).
Ketua DPP PAN Didik J Rachbini pun menilai pertemuan antara dua tokoh besar tersebut menandakan membaiknya hubungan antara Jokowi dan Prabowo.
Dia juga mengatakan jika kedua pemimpin tersebut dapat menjalin hubungan baik, maka para pengikutnya pun tak akan melakukan tindakan macam-macam.
"Sebenarnya dari KMP kan sudah bersahabat. Joko Widodo dengan Prabowo sudah bertemu dan pertemuan dua pemimpin itu hangat. Dan ini harus didukung suasana politik seperti ini. Mengapa? Kalau dua pemimpinnya Prabowo sama Jokowi baik, pengikut-pengikutnya juga tidak akan macam-macam," kata Didik di Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Selasa (3/2).
Dia pun berharap agar kondisi politik yang tengah memanas saat ini agar segera mereda. Terlebih, apabila Jokowi juga bertemu dengan pemimpin partai lainnya seperti Amien Rais, Hatta Rajasa, serta Ical.
"Kondisi politik ini sebaiknya harus segera reda. Kalau duanya berkelahi, pengikutnya macam-macam bisa saling berkelahi. Apalagi ditambah (pertemuan) Amien Rais, Hatta Rajasa, Aburizal Bakrie akur, akan makin bagus," katanya.
Menurut Didik, hal terpenting yang harus diselesaikan saat ini adalah proses hukum tindakan korupsi di kepolisian serta di KPK yang tidak boleh dipolitisasi. Terkait pelantikan calon Kapolri Komjen Budi Gunawan, Didik menilai Presiden Jokowi harus segera menyelesaikan persoalan ini serta mengambil keputusan yang tepat.
Seperti diketahui, Prabowo bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Bogor, Jawa Barat. Dalam pertemuan tersebut, Prabowo pun menyampaikan dukungannya pada pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla (JK). Prabowo mengatakan Jokowi juga sempat membahas kisruh hubungan Polri-KPK. Sebagai oposisi, ia menyatakan akan menghormati keputusan apa pun yang diambil pemerintah guna menyelesaikan konflik di dua institusi penegak hukum tersebut.