Selasa 03 Feb 2015 16:03 WIB

Polres Bandung Bekuk Dua Pelaku Pembegalan

Rep: C80/ Red: Yudha Manggala P Putra
Garis Polisi (ilustrasi)
Foto: Antara/Jafkhairi
Garis Polisi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Satreskrim Polres Bandung berhasil menangkap dua pelaku pembegalan motor pada akhir Januari. Keduanya diamankan polisi setelah melakukan pencurian hingga menyebabkan korbannya meninggal dunia.

Pelaku, berinisial YI alias Ogoy (26) dan AS (45), terakhir kali melakukan aksinya di kawasan Kahatex, Jalan Bandung-Garut Jabar pada 17 Januari. Dalam aksi tersebut salah satu pelaku membunuh korbannya menggunakan samurai.

"Aksi terakhir tersangka itu di Kahatex, Sumedang. Tapi tersangka sudah sering melakukan aksinya di kawasan Bandung Timur,’’ kata Kapolres Bandung AKBP Jamaludin di Mapolres Bandung, Selasa (3/2).

Menurut Jamaludin, tersangka melakukan aksinya pada malam hari saat kondisi jalan dalam keadaan sepi. Modus yang dilakukan mereka adalah dengan memepet motor korbannya.

Usai memepet korban hingga terjatuh, tersangka kemudian membawa motor korban. Bila korban melawan, mereka pun tak segan melakukan kekerasan.

"Sasarannya memang pengendara roda dua. Sebelum melakukan aksinya mereka mengikuti dulu korbannya dari belakang. Tersangka pun sudah menyiapkan samurai jika korban melawan,’’ jelasnya.

Kedua tersangka, kata dia, juga merupakan residivis atas kasus yang sama. Pihaknya telah mendapatkan barang bukti berupa sembilan motor yang didapatkan di daerah Pangandaran dan Rancaekek.

"Kita juga masih mencari dua orang pelaku berinisial TN alias Engang dan TN alias Opang. Kedua tersangka dijerat dengan pasal 365 dan 480 KUHPidana dengan ancaman penjara 12 tahun,’’ tambahnya.

AS, salah seorang tersangka, mengaku merupakan anggota geng motor yang berada di kawasan Rancaekek. Setiap melakukan aksinya, AS selalu bersama seorang rekannya. Dirinya pun mengaku tidak segan  -segan untuk melukai korban jika melakukan perlawanan.

Selain di kawasan Kahatex, AS mengungkapkan sering melakukan aksinya di Jalan By pass Cicalengka. Hasil barang curian dijual ke daerah Bandung dan Ciamis dengan harga per unit Rp 1,5 juta.

Jamaludin mengimbau masyarakat mewaspadai aksi pembegalan terutama di daerah Bandung Timur. Jalur sepanjang Cileunyi sampai Nagreg merupakan daerah rawan. Selain itu, Daerah lain yang juga rawan berada di Majalaya dan Jalan Kopo hingga Soreang.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement