REPUBLIKA.CO.ID, TEPI BARAT -- Kedatangan Presiden Israel, Reuven Rivlin ke Hebron, Tepi Barat, Senin (1/2) diprotes warga Palestina. Sejumlah poster dan teriakan anti-Rivlin disuarakan para demonstran.
"Rivlin tidak diterima di Hebron," salah satu tulisan dalam poster yang dibawa demonstran, seperti disadur dari Maan News.
Tentara Israel menggunakan gas air mata dan peluru karet berlapis untuk membubarkan demonstran. Satu demonstran dilaporkan mengalami luka akibat tembakan gas air mata yang dilepaskan tentara Israel.
Rivlin berada di Hebron untuk meresmikan sebuah museum di permukiman Yahudi dalam memperingati puluhan orang Yahudi yang tewas pada 1929 silam. Dalam kunjungannya tersebut ia menyerukan untuk kembali memulai dialog antara Israel dan Palestina.
"Sulit untuk membayangkan kemungkinan dialog di tengah kenangan pembantaian, darah, jeritan anak yatim yang terluka di Hebron. Namun, kita bisa dan harus mencoba," ujarnya.
Selain meresmikan museum, Ia juga mengunjungi pemukiman Kiryat Arba. Seperti diketahui, saat ini sekitar 700 pemukim Israel tinggal di sekitar 80 rumah di pusat Kota Hebron yang dikelilingi oleh hampir 200 ribu warga Palestina dengan perlindungan ketat dari tentara Israel. Kunjungan Rivlin ke zona yang dikontrol militer berlangsung di bawah pengamanan ketat.