REPUBLIKA.CO.ID, GOMBE -- Seorang wanita meledakan dirinya di kota Gombe, Nigeria bagian utara, beberapa menit setelah Presiden Goodluck Jonathan meninggalkan pawai kampanye di sana. Setidaknya satu orang tewas dan 18 orang terluka karena ledakan.
Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas insiden. Namun Boko Haram kembali menjadi tertuduh karena pola serangan yang sama dengan bom bunuh diri.
Juru bicara polisi Gombe, Fwaje Atajiri mengatakan pada BBC, Selasa (3/2) bahwa wanita tersebut meledakan diri di dekat sebuah mobil. Saksi mata, Mohammed Bolari mengatakan ledakan terjadi tiga menit setelah kepergian Jonathan.
"Presiden baru saja pergi dan kami mengikuti konvoinya ketika bom meledak," kata dia. Akibat kejadian, media The Vanguard Nigeria melaporkan Jonathan dan kandidat lain, Muhammadu Buhari membatalkan kampanyenya di Damaturu dan Maiduguri.
Ledakan juga merusak gedung pengadilan di tiga kota selatan Nigeria. Juru bicara polisi regional Ahmad Muhammed mengatakan serangan dinamit itu dilakukan di kota Port Harcourt, Isiokpo dan Degema.
Polisi menduga serangan-serangan bom ini terorganisasi. Tidak ada korban jiwa dalam insiden di kota-kota kaya minyak tersebut. Boko Haram juga kabarnya tidak aktif di wilayah produksi minyak itu.
Pemilihan presiden akan dilakukan pada 14 Februari mendatang. Nigeria memiliki dua kandidat yang akan bertanding yaitu incumbent Jonathan dan mantan pemimpin militer, Buhari.