REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN -- ISIS merilis video terbaru pada Selasa (3/2) yang menunjukan pengeksekusian sandera asal Yordania. Pilot Yordania, Muath Al Kasaesbeh dibakar hidup-hidup di dalam sebuah kerangkeng.
Yordania bersumpah akan memberi respon keras atas kekejaman tersebut. Pemerintah mengatakan pihak berwenang akan mengeksekusi beberapa tahanan militan sebagai balasan, termasuk Sajida Al Rishawi, tahanan yang diinginkan ISIS untuk pertukaran sandera.
Video terbaru tersebut belum bisa dipastikan keasliannya. Video menampilkan seseorang yang diduga Kasaesbeh berdiri di dalam kandang hitam kecil sebelum dibakar api.
Dia menggunakan pakaian yang sudah disiram cairan mudah terbakar. Seorang militan bermasker kemudian menyulutkan api pada Kasaesbeh. Ia terbakar hingga tersungkur ke tanah, masih di dalam kandang kecil tersebut.
Parahnya, sebuah bulldozer kemudian menjatuhkan puing-puing juga batu ke kerangkeng tersebut. Latar belakang insiden pengeksekusian dilakukan di padang pasir.
Juru bicara militer, Mamdouh al Ameri mengatakan dalam siaran langsung televisi bahwa Yordania akan balas dendam. "Pembalasan akan sebesar bencana yang didapat Yordania," katanya geram, dilansir Reuters.
Raja Abdullah membatalkan kunjungannya ke AS seiring pengumuman kematian Kasaesbeh. Dalam siaran televisi ia mengatakan tindakan ISIS adalah teror pengecut oleh kelompok menyimpang dan tidak ada hubungannya dengan Islam.
Sumber keamanan Yordania mengatakan Rishawi akan segera dieksekusi dalam beberapa jam kedepan. Militer juga dikabarkan akan menggempur posisi ISIS.
"Dalam beberapa hari keadaan jadi meningkat dramatis. Kami mungkin akan mengadakan operasi khusus melawan mereka," kata pensiunan jenderal pasukan udara, Jenderal Mamoun Abu Nowar.