REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA-- Ketua tim 9 Syafii Maarif mengatakan, dirinya mendapat telpon dari presiden Joko Widodo yang mengabarkan tidak akan melantik Komjen Budi Gunawan (BG) sebagai Kapolri pada, Selasa (3/2) pukul 19.15 WIB. Sebelumnya kata Syafii, Presiden Jokowi bertemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri di istana negara petangnya.
"Kemarin sore Bu Mega ke Istana dan ketemu Presiden Jokowi. Dia (Mega) panggil Jokowi adik. Tetunya membahas persoalan BG. Pada jam 19.15 WIB kemarin saat saya dimasjid presiden telp saya. Presiden bilang saya tidak akan melantik BG," ujarnya saat berbicara pada seminar pra Kongres Umat Islam Indonesia di UMY, Rabu (4/2).
Syafii bercerita sempat mengucapkan selamat atas pertemuan Mega dengan presiden tersebut. Syafii juga mengatakan saat presiden telpon dirinya tersebut, dia sempat menyingung apakah hubungan presiden denga Ketua Umum PDIP tersebut sudah mencair. "Presiden menjawab mencair apa," katanya.
Meski begitu, Syafii mengaku senang dengan kabar dari presiden yang berencana tidak akan melantik BG sebagai Kapolri. Pasalnya hal ini kata Syafii sesuai dengan rekomendasi tim 9 sendiri. "Saya langsung sms temen-temen tim 9," katanya.
Dalam kesempatan itu Syafii mengatakan bahwa , carut marut hiruk pikuk politik di Indonesia ini terjadi karena Indonesia alami krisis negarawan. Hiruk pikuk politik saat ini di Indonesia menurutnya sangat melelahkan dan kondisi ini membuat presiden Jokowi ditekan kanan dan kiri.