REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi VIII DPR Saleh Partaonan Daulay mengatakan, iklan perusahaan Malaysia yang menghina TKI seharusnya tidak lolos lembaga sensor iklan Malaysia. "Iklan tersebut sangat tendensius karena bernada rasis dan meremehkan," kata Saleh di Jakarta, Rabu, (4/2).
Iklan provokatif seperti itu bisa memicu sentimen masyarakat di kedua negara. Padahal, saat ini baik Indonesia dan Malaysia, sedang berusaha keras untuk merekatkan kembali diplomasi publik yang selama ini terkesan renggang.
"Kami menyayangkan pihak otoritas Malaysia yang tidak cermat dalam memantau iklan-iklan masyarakat yang ada di sana. Atau mungkin, bagi mereka ini tidak sensitif," ujar Saleh.
Mantan ketua umum Pemuda Muhammadiyah itu juga meminta agar pemerintah Malaysia menghentikan tayangan iklan rasis tersebut. "Saya yakin iklan itu bisa distop agar tidak ditayangkan,".n dyah ratna meta novia Sebab mundur adalah pengkhianatan