Rabu 04 Feb 2015 14:11 WIB

Pangeran Ali: Akhiri Budaya 'Intimidasi' di FIFA

Rep: C 89/ Red: M Akbar
pangeran ali
Foto: www.goal.com
pangeran ali

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Salah satu kandidat Presiden FIFA, Pangeran Ali Bin Al Huseein dari Yordania, mengatakan sudah waktunya budaya intimidasi di organisasi tersebut dihilangkan. Pernyataan ini ia sampaikan ketika melaksanakan kampanye untuk menjadi orang nomor satu otoritas tertinggi sepakbola dunia itu.

"Ada budaya intimidasi dalam FIFA. Di masa lalu ketika orang mengambil sikap yang berbeda, ia akan berakhir dengan hukuman. Saya berharap sekarang semua berlaku adil dengan cara yang benar," kata Ali, dilansir dari laman Reuters, Rabu (4/2).

Selain itu, Ia juga meminta semua calon harus melaksanakan debat secara terbuka. Sehingga publik bisa mengetahui bagaimana komitmen setiap kandidat tersebut untuk membangun FIFA yang lebih baik ke depannya.

Berbicara mengenai peluangnya bersaing dengan Sepp Blaterr serta calon lain, Pangeran Ali menjawab dengan diplomatis. Ia meyakinkan asosiasi pendukungnya tentang visi yang tepat untuk FIFA sehingga dukungan akan terus ada.

"Jelas, incumbent memiliki keunggulan alami. Tapi saya meyakinkan pendukung, saat ini kami sedang menuju ke arah yang tepat," ungkapnya.

Ia mengatakan ada beberapa negara yang menjadi pendukungnya. Antara lain, Yordania sendiri, Inggris, Malta, Georgia, Berlarusia, dan Amerika Serikat.

Namun untuk kawasan Asia, Wakil Presiden FIFA wilayah Asia itu tidak mendapat dukungan sepenuhnya. Terkait hal tersebut, tokoh berusia 39 tahun ini mengaku hal itu  tidak menjadi masalah yang berarti.

"Kita berbicara tentang seluruh dunia, tidak hanya satu konfederasi saja," jelasnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement