Rabu 04 Feb 2015 12:39 WIB

Iklan Malaysia Melecehkan, KBRI di Kuala Lumpur Tempuh Langkah Hukum

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Bilal Ramadhan
Iklan RoboVac yang menghina PRT dari Indonesia
Foto: Twitter
Iklan RoboVac yang menghina PRT dari Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR-- Kedutaan Besar RI (KBRI) Kuala Lumpur pada 3 Februari 2015 telah mengirimkan nota protes kepada Kementerian Luar Negeri Malaysia atas iklan perusahaan pembuat alat pembersih RoboVac.

Dalam iklannya, Robovac mencantumkan tulisan “Fire Your Indonesian Maid Now” (Pecat Pembantu Indonesia Kalian). Dalam nota tersebut disampaikan penyesalan mendalam Pemerintah Indonesia atas cara beriklan perusahaan swasta RoboVac yang sangat tidak sensitif dan merendahkan martabat rakyat Indonesia.

Dalam siaran persnya kepada Republika, Rabu (4/2), KBRI meminta otoritas Malaysia melarang iklan tersebut, termasuk iklan yang ada dalam website perusahaan RoboVac (http://neatrobotcleaner.com.my). KBRI juga meminta pemerintah Malaysia mengambil langkah guna memastikan iklan produk apapun yang bersifat rasis dan menciderai perasaan bangsa Indonesia tidak terulang di kemudian hari.

Selain mengirimkan nota protes, KBRI juga telah menugaskan pengacara menemui pihak perusahaan dan melakukan analisis hukum untuk melakukan langkah-langkah hukum selanjutnya. Selain itu, KBRI juga telah melaporkan pemasangan iklan tersebut kepada Kepolisian Wilayah Selangor.

Segera setelah menerima informasi dari warga Indonesia atas iklan tersebut, KBRI menugaskan staf untuk memastikan kebenaran Informasi tersebut. Dari hasil pengecekan, memang didapati iklan sebagaimana yang beredar di media sosial, namun letaknya sudah dipindahkan dan tidak lagi terlihat oleh publik.

Duta Besar RI untuk Malaysia Herman Prayitno menyesalkan munculnya iklan sebuah perusahaan swasta yang sangat mengganggu perasaan bangsa dan rakyat Indonesia. Terlebih lagi hal ini terjadi di tengah-tengah persiapan kunjungan kenegaraan Presiden Joko Widodo ke Malaysia pada 5-7 Februari 2015 yang bertujuan untuk lebih memperkokoh dan memperdalam hubungan bilateral yang saling menguntungkan.

Dubes Herman menggarisbawahi pentingnya kedua bangsa dan negara untuk terus memperkokoh hubungan persahabatan agar kedua bangsa dapat lebih saling menghormati dan menghargai satu sama lain.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement