Rabu 04 Feb 2015 13:20 WIB

Pemerintah Harus Tegas Terkait Iklan Lecehkan Pekerja Indonesia

Rep: C82/ Red: Erik Purnama Putra
Direktur Eksekutif Migrant Care Anis Hidayah.
Foto: Antara
Direktur Eksekutif Migrant Care Anis Hidayah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Migrant Care Anis Hidayah meminta pemerintah Indonesia tidak hanya sekadar memprotes iklan yang melecehkan buruh migran Indonesia di Malaysia. Anis mengatakan, pihaknya juga mendorong pemerintah untuk mengambil langkah tegas lain terkait iklan tersebut.

"Kami juga mendorong agar Malaysia meminta maaf, iklan itu segera ditarik dan kalau ada pelanggaran, saya kira penting untuk dibawa ke proses hukum," kata Anis kepada Republika, Rabu (4/2).

Anis mengatakan, iklan melecehkan pekerja Indonesia seperti itu bukan yang pertama kalinya terjadi di Malaysia. Dua tahun lalu, Migrant Care pernah menemukan iklan bertuliskan 'Indonesian Maid on Sale' yang artinya pekerja Indonesia diobral.

"Apalagi kalau lihat iklannya yang sekarang, kata Indonesianya diunderline, ini sangat melecehkan. Jadi ya sudah tidak boleh mentoleransi, tidak boleh bersikap biasa-biasa saja. Ini bukan yang pertama. Itu menunjukkan cara pikir mereka terhadap pekerja kita," ujarnya dengan nada tinggi.

Selain itu, lanjut Anis, pemerintah juga perlu melakukan sebuah diskusi bilateral terbuka dengan pemerintah Malaysia. Diskusi tersebut bertujuan untuk membuka seperti apa sebenarnya hubungan yang terjalin antar kedua negara selama ini.

"Selama ini kan kita tidak terbuka, tidak buka-bukaan apa sebenarnya yang kita bangun dari hubungan yang sudah puluhan tahun ini. Dan itu tidak menyangkut negara secara elitnya saja, tapi juga yang paling penting kepentingan warganya," kata Anis.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement