Rabu 04 Feb 2015 15:06 WIB

‪Bentrokan Kembali Meletus di Libya

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Ilham
Tentara pemberontak berdiri di depan jet tempur Mig-23 di kota Misrata, Libya, dalam foto file yang diambil tanggal 28 Mei tahun 2011.
Foto: Zohra Bensemra/Reuters
Tentara pemberontak berdiri di depan jet tempur Mig-23 di kota Misrata, Libya, dalam foto file yang diambil tanggal 28 Mei tahun 2011.

REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI -- Bentrokan meletus antara faksi Thinni dan Faksi Libya Dawn untuk memperebutkan pelabuhan minyak terbesar Es Sider, Libya Selasa (3/2). Bentrokan ini menewaskan beberapa orang di antara kedua belah pihak. 

Pertempuran terjadi sehari setelah PBB mengatakan pihaknya akan mengimbau genjatan senjata. Pasukan Thinni melakukan serangan udara pada kelompok Libya Dawn untuk menghentikan kembalinya perebutan pelabuhan minyak. 

"Adaserangan dari mereka terhadap semua sisi pelabuhan minyak. Tetapi kami sudah menghentikan mereka," ujar Perdana Menteri Abdullah al Thinni.

Pejabat dari Libya Dawn mengatakan, mereka maju menyerag karena dipihaknya telah jatuh lima korban. Penutupan dua pelabuhan merupakan pukulan bagi ekonomi Libya. Saat ini mereka menggunakan cadangan dollar dari bank sentral untuk menjaga ekonomi Libya. Sementara produksi minyak telah merosot hingga 350 ribu barel per hari.

Utusan PBB, Bernadino Leon mengunjungi Tripoli untuk mendiskusikan perdamaian di antara keduanya. Desember lalu, PBB berhasil mengajak faksi Thinni ke Jenewa untuk diskusi perdamaian. Namun, parlemen Tripoli yang dikenal dengan GNC menginginkan perundingan dilakukan di Libya. 

Sebelumnya, Pasukan Libya Dawn yang setia pada Muammar Gaddafi melancarkan serangan Desember lalu untuk merebut pelabuhan minyak Es Sider dan Ras Lanuf. Keduanya telah menyatakan genjatan senjata bulan lalu menjelang perundingan dengan PBB. Saat ini, pemerintah Libya yang diakui dunia internasional adalah pemerintah dibawah kepemimpinan Perdana Menteri Abdullah al Thinni.

Kelompok yang dikenal dengan Libya Dawn saat ini telah menguasai parlemen di Tripoli sejak musim panas tahun lalu. Pertikaian antara kedua faksi telah berlangsung selama empat tahun terakhir setelah penggulingan Muammar Gaddafi. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement