Rabu 04 Feb 2015 15:29 WIB

Pemerintah Diminta Tegas Soal Syiah

Rep: Dyah Meta Ratna Novia/ Red: Agung Sasongko
Ilustrasi Syiah
Ilustrasi Syiah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Syuro Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS) Habib Achmad bin Zein Al-Kaff mengatakan, kalau pejabat dan aparat negara tidak tegas terhadap Syiah maka beberapa tahun lagi apa yang terjadi di Irak, Suriah, Lebanon, Yaman, Pakistan, dan India bisa terjadi.

Akan terjadi konflik besar antara Sunni dengan  Syiah. Makanya pejabat dan aparat negara sebaiknya mencegah hal itu dengan bersikap tegas kepada Syiah.

Indonesia, ujar Achmad, merupakan  bumi ahli sunah. "Walau  umat Islam  terpecah di berbagai organisasi seperti NU, Al Irsyad, Muhammadiyah, Mujahidin, namun ini semua  keluarga besar ahlul sunah wal jamaah," ujarnya di DPR RI, Rabu, (4/2).

Umat Islam, kata dia, sangat mencintai pemimpin Islam, istri-istri Nabi. "Kami siap berkorban apa saja, harta, benda, dan  jiwa  demi mereka."

Kalau pemerintah tidak mewaspadai konflik Syiah-Islam maka dikhawatirkan  hal-hal tak diinginkan seperti  di Bondowoso, Pasuruan, Bangil,  Sampang bisa terjadi. "Jangan sampai terjadi Sampang-Sampang  lagi, makanya semua  aparat dan  pejabat harus  tegas pada Syiah," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement