Rabu 04 Feb 2015 15:52 WIB

Pilot Dibakar, Warga Yordania Turun ke Jalan

Rep: Gita Amanda/ Red: Esthi Maharani
Pilot Yordania dieksekusi ISIS
Foto: NewYorkTimes
Pilot Yordania dieksekusi ISIS

REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN -- Protes keras pecah di desa Karak asal pilot Yordania, yang dibunuh oleh kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Keluarga pilot meminta warga tetap tenang dan menyerahkan pada pemerintah.

Protes meletus setelah ISIS merilis sebuah video yang menunjukkan seorang pria, yang diduga pilot Mouath al-Kasaesbeh, dibakar hidup-hidup di dalam sebuah kandang. Sebuah kantor pemerintah dibakar di tengah protes.

Saksi mata mengatakan, situasi semakin tegang dan polisi anti huru hara berpatroli di jalan-jalan. Tetua suku ikut turun menenangkan kerumunan. Keluarga pilot juga berkumpul di Karak dan meminta warga untuk tenang. Mereka mengatakan untuk menyerahkan urusan balas dendam pada pemerintah.

"Saya ingin melihat tubuh Sajida (militan yang ditangkap Yordania) dibakar dan juga semua teroris di penjara Yordania. Hanya dengan itu dendam saya terpuaskan," kata salah seorang demonstran Abdullah al-Majali di pusat Karak.

Sementara di alun-alun Amman, sejumlah pendemo juga menyerukan balas dendam dan meminta pemerintah segera mengeksekusi dua terdakwa teroris. Memegang pelakat bergambar pilot al-Kasaesbah, beberapa pemuda meneriakan, "Kematian, Kematian untuk Daesh (sebutan lain ISIS)".

Video yang dirilis ISIS bertujuan untuk menekan Yordania agar mau meninggalkan koalisi yang memerangi militan itu. Raja Yordania selama ini dikenal dekat dengan Barat.

Selama berminggu-minggu sejumlah warga Yordania mengkritik Raja Abdullah, karena dianggap menyeret mereka dalam perang pimpinan Amerika Serikat. Hal itu menurut mereka memicu reaksi militan.

Raja Abdullah membela diri dengan mengatakan, Muslim moderat harus memerangi kelompok yang memiliki ideologi dan kebrutalan. Kelompok-kelompok macam itu menurut Raja Abdullah telah menghinda Islam.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement