REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA—Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) menilai buku “Saatnya Aku Belajar Pacaran” tidak memberikan pendidikan seks bagi remaja.
“Kalau isi buku yang beredar saat ini, malah membolehkan orang pacaran melakukan hubungan seks,” kata Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait, Rabu (4/2).
Ia menyebutkan ada perbedaan mendasar antara pendidikan seks dengan ajakan untuk melakukan hubungan seksual.
Pendidikan seks sifatnya lebih kepada penjagaan diri agar melakukan hubungan intim ketika sudah menikah. Selain itu, mengajarkan agar anak dan remaja lebih paham terkait menjaga organ seksualnya.
Sedangkan, anjuran berbuat seks, ujar Arist, artinya menolerir orang berbuat seks meski belum menikah. "Free sex terjadi karena sex education di Indonesia belum ideal," kata dia.
Sang penulis buku tersebut, Toge Aprilianto pun akhirnya mengakui kesalahannya dalam permintaan maaf di Facebook-nya. Toge berjanji akan segera menghentikan penjualan buku tersebut. Selain itu dirinya juga akan mengembalikan uang hasil penjualan buku itu jika ada masayarakat yang ingin mengembalikan buku itu.