REPUBLIKA.CO.ID,TAIPEI -- Insiden tergulingnya pesawat TransAsia GE 235 tujuan Taipei-Pulau Kinmen diduga akibat pasokan bahan bakar terganggu.
“Indikasinya diketahui dari salah satu laporan pilot pesawat TransAsia yang menyebut Mayday Mayday, mesin flameout,” cetus kepala otoritas penerbangan sipil Taiwan Lin TYH-Ming dilansir oleh Reuters, Rabu (4/2).
Flameout terjadi ketika pasokan bahan bakar ke mesin terganggu atau ketika ada pembakaran bahan bakar yang mengakibatkan kerusakan mesin. Pesawat yang bermesin ganda, ujar Ming, biasanya dapat terus terbang bahkan ketika salah satu mesin gagal operasi.
Pesawat ini didukung oleh dua mesin Pratt dan Whitney PW127M. Kedua mesin ini merupakan buatan United Technologies.
Ming mengatakan, pesawat terakhir menjalani perawatan pada 26 Januari 2015 lalu. Pilot yang mengendarainya telah berpengelaman dengan 4.916 jam terbang sedangkan co-pilot memiliki 6.922 jam terbang.