Rabu 04 Feb 2015 19:31 WIB

Di Cina, Hanya Delapan Kota yang Lolos Uji Polusi

Rep: Gita Amanda/ Red: Karta Raharja Ucu
Cina imbau warganya bersepeda untuk mengurangi polusi. Ilustrasi.
Foto: AP
Cina imbau warganya bersepeda untuk mengurangi polusi. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Dari 74 kota-kota besar di Cina, hanya delapan yang melalui standar kualitas udara yang ditetapkan pemerintah pada 2014. Kementerian Lingkungan Hidup Cina mengatakan, Beijing dan Shanghai termasuk kota yang gagal lolos uji pengukuran polusi.

Sementara kota-kota paling tercemar berada di timur laut, Hebei, provinsi yang mengelilingi Beijing. Cina selama ini telah mencoba mengurangi polusi, namun negara tersebut masih sangat bergantung pada batubara untuk kebutuhan energi.

Pemerintah telah menutup lebih dari 8.000 pabrik pembakaran batu-bara di Hebei tahun lalu. Wartawan BBC di Beijing mengatakan, pihak berwenang sedang berjuang menyeimbangkan penutupan pabrik dengan tuntutan perlambatan ekonomi Cina.

Namun pernyataan dari Kementerian Lingkungan Hidup mencatat, pada 2014 terjadi peningkatan kota yang memenuhi standar kualitas udara dari tahun sebelumnya. Pada 2013 tercatat hanya tiga kota yang memenuhi standar. Tapi mereka menambahkan, polusi udara negara tetap menjadi masalah serius bagi Cina.

Penilaian dari kemeterian dilakukan berdasarkan pembcaan polutan seperti PM 2.5, PM 10, nitrogendioksida, karbon monoksida dan ozon. Kota industri di utara Baoding tercatat sebagai kota dengan kualitas udara terburuk.

Sementara kota di selatan Haiko, provinsi Hainan, ditemukan disebut memiliki udara terbersih. Sebagian besar dari delapan kota yang berada di atas standar kualitas udara berada di wilayah timur Cina.

Pihak berwenang Cina pun menyerukan perang melawan polusi udara, pada tahun lalu. Baru-baru ini mereka juga mulai menerbitkan data kualitas udara di kota-kota di Cina. Para pejabat berjanji untuk membatasi konsumsi batubara, dan 'menghapus' jutaan mobil dari jalan-jalan Cina, serta akan lebih mengancalkan sumber energi bersih.

Pada Konferensi Tingkat Tinggi APEC November lalu, Cina membuat janji bersejarah terkait emisi karbon yang akan mencapai puncak pada 2030. Namun mereka tak menetapkan target tertentu. Sejak APEC pemerintah berjanji akan membuat fitur permanen dengan meningkatkan kualitas udara di seluruh negeri.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement