REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Buku "Saatnya Aku Belajar Pacaran" karya Toge Aprilianto menimbulkan polemik karena menyebut remaja berpacaran boleh melakukan hubungan intim. Salah satu ormas Islam, Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) lantas menantang agar sang penulis menerapkan isi buku tersebut pada anaknya.
Ustaz Syuhada Bahri, Ketua Dewan Dakwah Islam Indonesia (DDII) menyebut harusnya Toge berpikir jauh ke depan sebelum menulis buku itu. Dia menyebutkan sebuah karya bisa berdampak baik dan juga bisa berdampak buruk.
“Kalau memang karya itu baik coba hal itu diterapkan untuk anaknya sendiri,” kata dia, Rabu (4/2).
Syuhada menyebutkan saat ini yang dibutuhkan generasi muda adalah pendidikan agama. Fenomena pergaulan bebas saat ini menunjukkan pendidikan agama mereka masih minim. “Lihat saja pacaran dan zina menjadi hal yang biasa di kalangan remaja saat ini,” kata dia.
Dia menyarankan pendidikan agama harus dimulai sejak dari keluarga. Syuhada mewanti orang tua saat ini agar tak hanya memberikan materi semata dan melupakan pendidikan agama “Soalnya pondasi awal dari anak yaitu pendidikan dari keluarga,” kata dia.