REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Tim "Disaster Victim Identification" (DVI) Polda Jawa Timur akhirnya menyimpulkan bahwa temuan satu bagian tubuh bukan bayi korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501.
"Setelah dilakukan identifikasi oleh tim ahli dari antropologi hasilnya bagian tubuh berlabel B077 itu merupakan "non human", atau bukan potongan/tulang tubuh manusia," tegas Ketua Tim DVI Polda Jatim, Kombespol dr Budiyono, dalam keterangan persnya di Surabaya, Rabu.
Dikatakannya, pada saat melakukan identifikasi tim menemukan beberapa kejanggalan saat memeriksa "post mortem" pada bagian tubuh, yakni pada tekstur tulang-belulang yang hanya berupa tulang belakang, dan satu kaki saja. Sehingga, tim menyimpulkan bagian tubuh yang ditemukan nelayan di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat tidak mengarah pada jenazah manusia.
Ia menjelaskan, kesimpulan bukan manusia juga terlihat dari beberapa tekstur tubuh tulang-belulang, seperti tulang termor yang masih ada yaitu paha.
"Ini bisa kita pastikan bukan tulang manusia, sebab jika tulang manusia tentu tulang tidak bisa menyambung, namun yang ada ini justru menyambung, dan sangat mungkin golongan monyet," jelasnya.
Selain itu, diperkuat juga dengan kemungkinan bila tubuh bayi akan hancur di laut jika memasuki hari ke-30 pencarian korban AirAsia.
Sebelumnya, Tim DVI menerima bagian tubuh yang diduga bayi itu pada Senin (2/2) siang pukul 11.00 WIB, dan langsung melakukan proses identifikasi serta rekonsiliasi.