Kamis 05 Feb 2015 11:42 WIB

Bastia Tantang PSG di Final

Sebastien Squillaci (kiri)
Foto: Reuters/Eric Gaillard
Sebastien Squillaci (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, LILLE -- Penalti mantan pemain internasional Prancis, Sebastien Squillaci, mengamankan tempat klub Liga Prancis, Bastia, di final Piala Liga Prancis pada Rabu (Kamis WIB). Bastia menyingkirkan klub tempat ia mengukir namanya, AS Monaco.

Pemain 34 tahun itu -- yang merupakan bagian dari tim Monaco yang mencapai final Liga Champions 2004 -- sukses memasukkan sepakan penalti untuk membawa Bastia memenangi adu penalti dengan skor 7-6 setelah pertandingan berakhir dengan skor 0-0 usai masa perpanjangan waktu.

Bastia -- yang hanya memenangkan satu trofi sepanjang sejarah mereka pada Piala Prancis 1981 meski mereka merupakan finalis pada Piala UEFA 1978, Piala Liga Prancis 1995 dan 1972, serta Piala Prancis 2002 -- akan bermain melawan juara bertahan Paris Saint Germain pada final yang berlangsung 11 April di Stade de France.

PSG, yang menang 1-0 atas Lille pada Selasa, akan berupaya membalas dendam atas tim Korsika itu, yang mengalahkan mereka dengan skor 2-4 pada Januari di pertandingan liga.

Kemenangan PSG tercipta melalui gol dari bek asal Brazil Maxwell. Sang juara Prancis mendominasi permainan dan gol mereka merupakan gol yang layak didapatkan pada menit ke-27, ketika Maxwell melepaskan tembakan keras ke sudut gawang tanpa dapat dihalau kiper Lille yang berasal dari Nigeria Vincent Enyeama.

Kegembiraan mencapai final sedikit ternoda ketika bintang PSG, Zlatan Ibrahimovic, berupaya untuk meyakinkan sebagian rekan-rekan setimnya untuk mengabaikan pers yang menanti.

"Ikuti saya, ikuti saya. Tidak seorangpun berbicara. Zlatan adalah bosnya," kata Ibrahimovic dalam bahasa Inggris ketika ia memimpin sebagian pemain yang terdiri dari Maxwell, Edinson Cavani, dan pemain asal Brazil Lucas keluar dari ruang ganti.

Ketika Zlatan yang tersenyum begitu saja melewati mixed zone, Lucas mengabaikan permintaannya dan berhenti untuk berbicara dengan pewarta sambil menggunakan bahasa Portugal.

 

sumber : Antara/AFP
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement