Kamis 05 Feb 2015 14:08 WIB

Yusril: Satu-Satunya Kesempatan Agung Laksono Hanya Kasasi

Pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra.
Foto: Republika
Pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar hukum tata negara yang juga pengacara Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie, Yusril Ihza Mahendra menegaskan satu-satunya kesempatan bagi kubu Agung Laksono untuk menggugat putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat adalah kasasi.

"Satu-satunya kesempatan penggugat AL cs untuk menyikapi putusan tsb adalah ajukan kasasi ke MA," katanya lewat akun twitternya, Kamis (5/2).

Ia menilai pasca putusan pengadilan, ada kesan kubu Agung Laksono membangun opini agar kisruh Partai Golkar dibawa dan diselesaikan di Mahkamah Partai.

"Anehnya kubu AL membangun opini seolah putusan PN Jakpus memerintahkan kedua belah pihak untuk membawa kembali sengketa ke Mahkamah Partai," katanya.

Yusril pun menunjukkan putusan sela PN Jakarta Pusat dalam perkara gugatan Agung Laksono melawan Aburizal Bakrie.

Pada lembar ketiga amar putusan, ada tiga poin:

1. menyatakan mengabulkan eksepsi/keberatan tergugat

2. menyatakan pengadilan negeri jakarta pusat tidak berwenang mengadili perkara ini

3. menghukum para penggugat untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam perkara ini, yang hingga kini ditaksir Rp731.000,- (tujuh ratus tiga puluh satu ribu rupiah).

"Itu saja amar putusan PN Jakarta pusat. Tidak ada amar yang lain," tulisnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement