REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Presiden Ukraina, Petro Poroshenko meminta NATO mengirim senjata ke negaranya pada Rabu kemarin. Insiden di Ukraina timur, seharusnya membuat sekutu Barat datang memberi bantuan.
Pada Senin, pejabat senior Amerika Serikat mengatakan pemerintah sedang mempertimbangkan untuk mempersenjatai Ukraina dalam perang melawan separatis. Namun keputusan belum dibuat.
"Ekskalasi konflik yang terjadi sekarang menambah banyak korban sipil, khususnya setelah serangan teroris di Volnovakha dan Donetsk," kata dia dalam interview dengan media Jerman, Die Welt, Kamis (5/2).
Menurutnya, mereka sangat membutuhkan dukungan. "Termasuk diantaranya, dengan mengirim senjata modern untuk perlindungan dan untuk mengusir penyerang," kata Poroshenko.
Ia menegaskan bahwa Ukraina menginginkan kedamaian namun perlu dibela oleh banyak pihak. Kiev, membutuhkan tentara baru dan kuat, juga senjata modern.
"Kami masih membutuhkan banyak militer, teknik dan spesialis untuk membantu memperkuat pertarungan," kata dia.
Poroshenko mengharapkan bantuan tersebut secepatnya. "Kami berharap respon positif secepatnya untuk mendapat bantuan ekstra dari Uni Eropa dan rekan lainnya," tutupnya.