REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN -- Safi al-Kasaesbeh, ayah dari Pilot Yordania, Muath al-Kasaesbeh yang dieksekusi mati ISIS meminta kepada pemerintah untuk membalas tindakan ISIS terhadap anaknya tersebut.
Pemerintah Yordania sendiri langsung bertindak cepat dengan mengeksekusi mati tahanan Irak, Sajida al-Rishawi dan Ziad al-Karbouli sebelum fajar pada Rabu (4/1), kemarin, beberapa jam setelah ISIS merilis video yang menunjukan Muath dibakar hidup-hidup.
Sebelumnya, ISIS meminta Yordania melepaskan al-Rishawi untuk ditukar dengan Muath, namun pada kenyataannya ISIS justru membunuh Muath. Al-Rishawi sendiri adalah terpidana mati atas keterlibatannya dalam pemboman di Ibu Kota Yordania, Amman pada 2005 yang menewaskan puluhan orang. Al-Rishawi dan al-Karbouli keduanya dituding terlibat dalam organisasi Alqaidah.
Pembalasan Yordania yang mengeksekusi mati al-Rishawi dan al-Karbuli menurut Safi tidaklah cukup. Dalam sebuah wawancara dengan Alarabiya, Safi al-Kaseasbeh menegaskan eksekusi kedua tahanan tersebut tidaklah cukup.
"Saya minta ini tidak berakhir sampai di Sajida al-Rishawi dan Ziad Karboulia. Saya berharap pemerintah membalas dendam terhadap organisasi mengerikan ini, organisasi kriminal ini, organisasi ini yang jauh dari Islam dan semangat Islam," kecamnya, seperti dilansir USA Today, Kamis (5/2).