Kamis 05 Feb 2015 19:52 WIB

Pemerintah Kota Padang Dorong Pengembangan Pesantren

Sejumlah santri pesantren mengikuti pengajian
Foto: Antara/Rudi Mulya/ca
Sejumlah santri pesantren mengikuti pengajian "Kitab Kuning".

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Padang, Sumatera Barat (Sumbar), terus mendorong pengembangan pendidikan pesantren di daerah itu. Pengembangan tersebut dilakukan sejak tahun 2010,

Hal itu diungkapkan Wali Kota (wako) Padang, Mahyeldi Ansyarullah, saat peletakan Batu pembangunan kantor dan perpustakaan Pesantren Darul Ulum, Air Pacah, Kecamatan Koto Tangah, Kamis.

Menurut Wali Kota, Pemkot Padang merekrut alumni yang pernah kuliah di Timur Tengah untuk membantu mengajar penguasaan bahasa Arab dan ilmu-ilmu lainnya. Ia menyebutkan pesantren di Padang saat ini mulai menjadi pilihan bagi orang tua untuk pendidikan anaknya.

Kecenderungan orang tua tersebut didorong nilai lebih pesantren yang menyediakan pemondokan dan mengawasi pergaulan, di samping pendidikan keagamaan.

"Pendidikan pesantren lebih unggul dari sekolah umum, makanya tidak jarang orang tua memasukkan anaknya ke pesantren," kata dia.

''Hal itu membuktikan sudah ada pergeseran pemahaman para orang tua untuk pendidikan anaknya, sebab siapapun orang tua pasti menginginkan ketenangan bagi anak-anakanya dalam pendidikan,'' jelasnya.

Ia menambahkan di pesantren, para santri tinggal di lingkungan yang lebih terjaga dengan pergaulan yang lebih baik.

"Inilah yang menjadi harapan para orang tua dalam meningkatkan kualitas pendidikan anaknya, sehingga kelak anaknya menjadi orang yang memiliki kebudayaan tinggi dan mampu bersosialisasi dengan baik di masyarakat," ujarnya.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement