REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA – Sebanyak 117 murid Sekolah Dasar (SD) di Cigantang, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, menjadi korban keracunan makanan. Sejak Rabu (4/2) malam korban terus berdatangan ke Puskesmas Cigantang untuk mendapatkan perawatan.
Peristiwa tersebut diduga akibat keracunan makanan yang dijual di sekolah. “Sudah ada 117 orang korban,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Cecep Zainal Kholis, Kamis (5/2).
Cecep mengatakan, saat ini ada 22 siswa yang harus menjalani perawatan di Puskesmas dan aula Kelurahan Cigantang karena keterbatasan tempat. Selain itu, terdapat enam orang korban yang dirujuk ke RSUD Dokter Sukarjo. Sementara korban lainnya sudah diizinkan pulang.
Kepala Puskesmas Mangkubumi yang juga memimpin Puskesmas Cigantang, Dedi Turmudji segera memberi tindakan dengan menginfus korban. “Banyak yang kehilangan cairan karena buang air berlebihan, jadi kami infus,” ujar Dedi.
Dedi mengaku, stok infus dan obat-obatan saat ini aman dan pihak puskesmas bisa memberikan pelayan optimal. Untuk sejumlah pasien yang perlu dirujuk ke rumah sakit, Dedi menilai kondisi tubuh mereka sudah sangat lemah sehingga perlu penanganan lebih intensif.
Budi, siswa kelas 5 SDN Cigantang 2 yang menjadi korban mengaku memakan jajanan ayam goreng tepung dengan saus. Jajanan tersebut, ujar Budi, sudah biasa ia beli sehari-hari. “Setelah makan itu mulai Rabu sudah sakit kepala, mual, dan buang air terus,” ujar Budi.