REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandangan mata fokus melihat jalan dan tangan kanan tidak terlepas dari setir, sementara beberapa kali tangan kiri mengoper gigi.
Meski asyik mengendarai mobil, telinganya terus mendengarkan lantunan ayat Alquran yang diperdengarkan melalui pemutar musik. Sesekali mulutnya menirukan bacaan-bacaan tersebut.
Bagi orang yang sibuk bekerja, persoalan membaca dan menghafal Alquran bisa jadi rumit. Membagi waktu antara menunaikan keutamaan sebagai Muslim dan kewajiban dunia terkadang bisa jadi masalah tersendiri.
“Kalau benar-benar sibuk saya biasa mengakali waktu dengan mendengarkan murotal Alquran sembari menyetir mobil,” ujar Khalifah Ali, akhir pekan lalu.