Jumat 06 Feb 2015 04:05 WIB

Pemberitaan Bernada Positif Terhadap Pemerintahan Jokowi Mengalami Penurunan

Megawati Soekarnoputri, Jokowi, JK, dan Surya Paloh (kiri ke kanan).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Megawati Soekarnoputri, Jokowi, JK, dan Surya Paloh (kiri ke kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemberitaan di surat kabar nasional terkait kinerja pemerintahan Jokowi-JK selama 100 hari pertama, secara umum masih bernada positif. Hal tersebut diketahui berdasarkan hasil media monitoring yang dilakukan oleh The Indonesian Institute

"Secara umum nada pemberitaan selama tiga bulan jalannya pemerintahan Jokowi-JK, nada positif sedikit lebih banyak dibandingkan dengan yang negatif terhadap kinerja mereka. Nada positif headline surat kabar sebesar 60 persen dibandingkan negatif yang sekitar 40 persen," ujar peneliti bidang politik The Indonesia Institute, Arfianto Purbolaksono, Kamis (5/2).

Arfianto mengatakan hal ini menggambarkan bahwa diawal terpilihnya Jokowi sebagai presiden, memunculkan harapan tinggi dari masyarakat. Akan tetapi, setelah pelantikan kabinet, lambat laun harapan tersebut mengalami penurunan di 100 hari masa kerjanya ini.

"Kinerja pemerintahan paling banyak mendapatkan sorotan surat kabar adalah di bidang ekonomi dan hukum. Di kedua bidang tersebut terdapat isu-isu yang mendapatkan penilaian positif dan kritis dari surat kabar," jelasnya.

Ia menjelaskan perjalanan seratus hari kerja sebuah pemerintahan mempunyai arti yang sangat penting. Hal ini dikarenakan seratus hari merupakan langkah awal Pemerintahan Jokowi-JK untuk merealisasikan janji-janji politiknya sekaligus berupaya menghadirkan perubahan bagi masyarakat.

"Oleh karena itu, media monitorng terhadap pemberitaa di media massa perlu dilakukan, sebab penilaian media massa merupakan realitas dari kinerja Pemerintahan Jokowi-JK selama seratus hari pertama," jelasnya.

Arfianto melanjutkan, media monitoring 100 hari Pemerintahan Jokowi-JK  yang dilakukan oleh The Indonesian Institute bertujuan pertama, untuk mengukur kecenderungan nada pemberitaan (tone) selama seratus hari pemerintahan Jokowi-JK.

Kedua, memetakan dan menganalisis isu-isu yang diangkat oleh media massa selama seratus hari pemerintahan Jokowi-JK. Ketiga, mengukur frekuensi pemberitaan terhadap Menteri-Menteri selama seratus hari pemerintahan Jokowi-JK.

Penentuan sample pada media monitoring dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Media monitoring 100 hari Pemerintahan Jokowi-JK  dilakukan terhadap Headline pemberitaan surat kabar nasional.

"Headline sebuah surat kabar menunjukkan kecenderungan pemberitaan surat kabar. Headline juga merepresentasikan gambaran kepada pembaca tentang peristiwa dinilai positif dan negatif," katanya.

Media monitoring 100 hari Pemerintahan Jokowi-JK  dilakukan terhadap pemberitaan surat kabar nasional, yakni Republika, Kompas, Media Indonesia, Koran Tempo dan Koran Sindo. Proses pengumpulan data dilakukan dari bulan November, Desember 2014 dan Januari 2015. Sedangka analisis data dilakukan pada tanggal 19 hingga 23 Januari 2015.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement