REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Eko Hadi Sutedjo mengatakan, personel kepolisian yang bertugas di bagian reserse narkoba memiliki kerentanan yang cukup tinggi terlibat dalam sindikat peredaran gelap narkoba.
Dalam serah terima jabatan Wakil Direktur Reserse Narkoba di Aula Kamtibmas Mapolda Sumut di Medan, Jumat, Kapolda mengatakan, diperlukan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian kinerja yang optimal terhadap personel yang bertugas di reserse narkoba.
Ia mengatakan, disebabkan setiap hari berkecimpung dalam urusan narkoba, anggota Direktorat Reserse Narkoba sangat potensial untuk terlibat dalam jaringan narkoba. Jika tidak disertai dengan pembinaan dan pengawasan yang efektif maka kekhawatiran tersebut mungkin saja terjadi.
Selain itu, pejabat Direktorat Reserse Narkoba juga perlu menyiapkan berbagai langkah kreatif dalam pembinaan agar seluruh personel tetap semangat dalam pemberantasan peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba.
Untuk itu, diperlukan adanya tindak lanjut dari penandatangan pakta integritas antinarkoba yang telah dibuat pada 29 Januari 2015.
"Jangan sampai mereka terpengaruh oleh bujuk rayu para mafia narkoba yang berusaha melibatkan personel menjadi bagian mereka," ucapnya.
Dalam kegiatan itu, Kapolda Sumut Irjen Pol Eko Hadi Sutedjo memimpin pelantikan AKBP Benedictus Anies Purnawan menjadi Wadir Reserse Narkoba Polda Sumut menggantikan Kombes Pol Yustan Alfiani yang dipromosikan menjadi Direktur Reskrim Umum Polda Kalimantan Selatan.
AKBP Benedictus Anies Purnawan menjadi Wadir Reserse Narkoba sebelumnya menjabat Kapolres Serdang Bedagai. Posisinya digantikan AKBP Guntur Agung Supono yang sebelumnya Kapolres Sibolga.
Jabatan Kapolres Sibolga digantikan AKBP Didi Wahyudi yang sebelumnya bertugas sebagai Kabagbinopsnal Ditlantas Polda Banten.
Untuk kapolres yang baru dilantik, Kapolda menginstruksikan untuk melakukan inventarisasi dan pemetaan terhadap masalah yang ada. Masalah yang ada harus ditindaklanjuti, termasuk melalui berkoordinasi dengan pejabat lama.
"Agar penanganannya berjalan baik dan tidak terkendala karena adanya pergantian pejabat," tukasnya.