REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Fahira Idris merasa geram dengan terbitnya buku berjudul ‘Saatnya Aku Belajar Pacaran' karya Toge Aprilianto. Buku ini melanggar nilai agama, etika, dan moral bangsa.
Ia menilai Toge dan penerbit bukunya begitu tega. "Tega-teganya buku seperti ini dilempar ke pasar,” katanya geram, Jumat, (6/2).
Fahira meminta pemerintah membuat strategi agar kejadian seperti ini tidak terulang. Selama ini, masyarakat yang selalu awas dan menemukan buku-bukuberbahaya beredar di toko buku. “Pemerintah jangan seperti pemadam kebakaran. Sudah ramai di masyarakat baru sibuk."
Buku semacam ini sangat meresahkan dan berlawanan dengan revolusi mental. Ia meminta Menteri atau lembaga terkait segera bertindak. Harusnya penerbit, editor, hingga toko buku, punya saringan agar buku-buku beracun seperti ini tidak lolos dipasarkan. Baik melalui toko buku maupun lewat internet.
Selain itu, lanjutnya, penerbit maupun toko buku harusnya punya proses seleksi sebelum mencetak atau memajang buku. "Jangan hanya mengejar keuntungan tetapi mengorbankan anak-anak dan remaja," kata dia.