Jumat 06 Feb 2015 16:44 WIB
Indonesia Darurat Pornografi

Belanja Porno Capai Triliun, Presiden Jokowi Diminta Perangi Pornografi

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Agung Sasongko
Anti-Pornografi (ilustrasi)
Foto: ROL
Anti-Pornografi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Dewan Perwakiln Daerah (DPD) RI Fahira Idris mengaku prihatin dengan tingginya belanja pornografii di Indonesia yang mencapai Rp50 triliun. Pemerintah memiliki kewajiban menurunkan tingkat belanja pornografi.

"Kemarin ada mahasiswa yang tesisnya soal banyaknya mahasiswa yang mendonwload  konten pornografi dari Jepang. Ini menunjukkan kalau Presiden Jokowi harus segera melaksanakan revolusi mental termasuk memerangi pornografi, " kata Fahira, Jumat, (6/20).

Apalagi belanja pronografi mencapai Rp50 triliun merupakan penemuan Menterinya sendiri, Khofifah. Ini harus direspon dengan memerangi pornografi termasuk memblokir konten-konten porno. Televisi, ujar Fahira, juga harus dibenahi berbagai tayangannya. Sebab mereka sering menayangkan film, show, sinetron, iklan  yang mengarah pronografi.

"Orangtua banyak yang resah dengan konten televisi saat ini yang banyak berbau porno. Pemerintah harus menertibkan tayangan televisi ini," ujarnya.

Warnet-warnet, lanjutnya, juga harus sering dirazia. Sebab melalu warnet anak-anak bisa belanja konten porno dengan mendownload berbagai situs porno.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement