REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Jumlah wartawan yang menulis dan dijadikan sebuah buku masih sangat minim. Padahal, wartawan termasuk kategori profesi yang cukup banyak memiliki informasi dari hasil liputannya.
"Masih sangat minim wartawan yang mampu dan mau menulis buku dari hasil liputannya," kata Nurcholis MA Basyari, penulis buku "Di Laut Kita Jaya", di sela-sela bedah tiga dari 26 buku yang ditulis wartawan dalam rangkaian Hari Pers Nasional (HPN) 2015 di Batam, Kepri, Jumat (6/2).
Ia mengatakan potensi wartawan menulis buku sudah sangat banyak, karena setiap hari ia menemui bidang liputan yang beragam di masyarakat dan pemerintahan.
"Coba, hanya berapa yang dipublis di medianya. Kan, hanya sedikit sekali apalagi radio dan televisi," ungkap Nurcholis yang juga Bidang Promosi dan Humas HPN 2015.
Padahal, lanjut dia, informasi dari wartawan yang belum diketahui publik sangatlah berharga. Untuk itu, kata dia, bentuk pengejawantahannya maka wartawan perlu didorong untuk menulis buku.
Memang, ia menyadari budaya menulis buku bagi wartawan masih belum marak. Padahal, sebelum menjadi wartawan, juga belum bisa menulis, sama halnya sebelum menjadi penulis buku.