REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Migrant Care, Anis Hidayah menuturkan, mayoritas masyarakat Malaysia menganggap rendah pekerja Indonesia. Sehingga, tidak heran tenaga kerja Indonesia sering mendapatkan hinaan hingga perlakuan kasar.
"Kita selalu lemah dalam penindakan. Misal Sipadan Ligitan, apalagi sampai sekarang TKI kita juga sering ditembak mati, padahal salah sasaran. Pemerintah kita kerap diam saja," ujar Anis saat dihubungi ROL, Jumat (6/2).
Menurutnya, penyepeleaan terhadap Indonesia disebabkan banyak hal. Antara lain buruknya komunikasi antara dua negara, serta minimnya pengawasan di Indonesia terhadap keluar masuknya tenaga kerja.
Anis berkata, selain buruknya pengawasan pemerintah pada sektor tenaga kerja legal, hingga kini pemerintah masih abai dengan perdangan manusia dan TKI ilegal. Sehingga Malaysia menganggap persoalan tenaga kerja merupakan hal yang remeh.
Karenanya, ia mendesak pemerintah bersikap tegas terhadap kerja sama soal tenaga kerja dengan Malaysia. Indonesia, kata dia, perlu mempertegas batasan, syarat, dan meningkatkan perlindungan bagi tenaga kerja Indonesia.