REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Penelitian arkeologi di Pulau Kwadeware, kawasan Danau Sentani, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua berhasil menemukan artefak gerabah asal Papua Nugini. "Kwadeware merupakan pulau kecil di tengah Danau Sentani. Pecahan gerabah banyak ditemukan di permukaan tanah," kata staf peneliti dari Balai Arkeologi Jayapura, Hari Suroto di Kota Jayapura, Sabtu (7/2).
Pulau Kwadeware memiliki bentuk persegi panjang dengan kondisi permukaan pulau pada bagian tengahnya lebih rendah dan rata, sedangkan pada bagian pinggirnya di sebelah utara maupun selatan lebih tinggi.
"Pada permukaan gerabah yang ditemukan di Pulau Kwadeware terdapat jejak pembuatan yaitu bekas-bekas jari tangan," katanya.
Sementara, di bagian tengah pecahan gerabah berwarna hitam menunjukkan bahwa dalam pembuatannya, gerabah itu dibakar di tempat terbuka tanpa menggunakan tungku. "Setelah pecahan-pecahan gerabah itu direkonstruksi berhasil diketahui bentuk utuh gerabah yaitu tempayan dan periuk," katanya.
Suroto mengatakan, dengan melihat kondisi lingkungan situs dan temuan arkeologinya menggambarkan bahwa Kwadeware merupakan situs hunian terbuka.
"Jika ditinjau dari lokasi situs yang berada di tengah Danau Sentani, maka dapat digambarkan bahwa pada masa prasejarah, manusia yang bermukim di Pulau Kwadeware telah memanfaatkan sumber daya yang ada di lingkungan setempat," katanya.
Hal itu bisa dilihat pada siput danau dan sagu sebagai sumber bahan makanan. Gerabah yang berbentuk tempayan digunakan untuk menyimpan bahan makanan berupa sagu, sedangkan periuk dipakai untuk merebus siput danau atau memasak sagu.
"Pengamatan terhadap jenis tanah di Kwadeware tidak memungkinkan untuk pembuatan gerabah. Gerabah yang terdapat di Kwadeware diperkirakan didatangkan dari luar," katanya.
Alumnus Universitas Udayana Bali itu juga mengungkapkan bahwa yang membuat menarik adalah motif hias gerabah dari Situs Kwadeware memiliki kesamaan dengan motif hias gerabah yang ditemukan di Gua Lachitu dan Gua Taora di Vanimo, Papua Nugini.
"Dengan melihat hal ini, diasumsikan bahwa pada masa prasejarah, telah terjadi kontak antara penduduk yang bermukim di Danau Sentani dengan penduduk Vanimo, Papua Nugini," katanya.