REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wasekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI), Tengku Zulkarnain meminta umat Muslim meniru sifat lebah yang tidak merusak atau mematahkan ranting yang dihinggapi, meskipun ranting itu rapuh sekalipun.
Ia berpendapat, orang mukmin bukanlah orang yang membuat kerusakan di muka bumi, seperti melakukan aksi bom bunuh diri atas nama jihad, bukan di medan perang, dan mereka membenarkan aksinya itu.
"Yang menjadi korban orang-orang yang tidak berdosa seperti, anak-anak, wanita, orang-orang tua. Padahal dalam perang sekalipun mereka itu dilarang untuk dibunuh. Membunuh seorang manusia tanpa hak dosanya seperti membunuh manusia sedunia," ujar Tengku kepada ROL, Sabtu (7/2).
Tengku menjelaskan, lebah mengeluarkan sesuatu juga yang baik, yakni madu. Madu memiliki khasiat yang baik untuk kesehatan manusia.
Alquran dan hadist juga telah menjelaskan bahwa madu itu sangat besar manfaatnya sebagai obat. "Dan ilmu kedokteran juga telah membuktikannya," kata dia.
Tengku berharap umat Muslim dapat belajar dari manfaat seekor lebah yang diciptakan oleh Allah di muka bumi ini. Kerena, manusia yang beriman lebih mulia dan sempurna dibanding makhluk-makhluk lain, seperti malaikat dan hewan,
"Namun ketika jauh dari agama, maka bisa lebih hina dari binatang dan jika benar taat dan tunduk pada agama maka kedudukan bisa lebih mulia dari malaikat," katanya mengakhiri.