REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi VI DPR RI dari Fraksi PDIP, Aria Bima mengatakan, meskipun proyek mobil nasional menggandeng Proton bukan berarti melupakan anak-anak Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Aria menyarankan pemerintah juga menggandeng anak-anak SMK dalam mengembangkan mobil nasional. "Anak-anak SMK ditingkatkan kemampuannya, dari praktek dalam standar pendidikan jadi praktek standar industri," katanya di Jakarta, Sabtu (7/2).
Komponen mobil nasional bisa dibuat anak-anak SMK. "Jadi kita meniru Cina di mana pendidikan menjadi penggerak industri," ucap Aria.
Aria mencontohkan motor produksi Cina adalah buatan anak-anak SMK. Jadi, kata dia, nanti anak-anak SMK bisa dilibatkan dalam pengembangan mobil nasional.
"Mobil nasional tidak akan meninggalkan anak-anak SMK. Namun memang harus dibuat babonnya, lalu nanti alih teknologi yang melibatkan anak-anak SMK," kata Aria.