REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pencetus mobil listrik nasional, Dasep Hamadi merasa heran dengan keputusan Presiden Joko Widodo yang dikabarkan telah melakukan penandatangan kerja sama terkait mobil nasional bersama Proton, produsen mobil asal Malaysia. Ia menyayangkan keputusan orang nomor satu di Indonesia itu.
"Soal mobil, teknologi dalam negeri lebih baik dari Malaysia," kata Dasep kepada Republika, Ahad (9/2). Dasep yang juga pelaku industri kendaraan roda empat ini menegaskan insinyur Indonesia lebih hebat dan mampu untuk menciptakan sebuah teknologi yang melebihi di dalam mobil proton tersebut.
"Saya tidak mengerti dengan pemikiran mereka, padahal kita memiliki kemampuan di atas mereka," ujar Dasep.
Dasep berharap pemerintah dapat berpikir lebih baik lagi ke depannya. Selain itu, pemerintah dapat memikirkan dan memanfaatkan serta mengelola sumber daya manusia di Indonesia yang kini telah mampu bersaing dengan negara lain dalam hal teknologi dan industri mobil.