REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Otomotif Suhari Sargo memberikan komentar terkait nota kesepahaman antara PT Adiperkasa Citra Lestari dengan produsen mobil kebanggaan Malaysia, Proton.
"Proton jadi mobnas? kita lihat pasar Indonesia menerima atau tidak mobil tersebut," kata Suhari kepada Republika, Ahad (8/2).
Suhari menjelaskan kemungkinan Proton untuk masuk dalam industri mobil di Indonesia kecil. Pasalnya, industri mobil Indonesia kini telah dipenuhi dengan produsen asal Eropa dan juga Jepang. "Sulit untuk merombak kepercayaan masyarakat Indonesia untuk beralih ke Proton karena teknologi Eropa dan Jepang lebih baik dan modern," ujar Suhari.
Suhari menghimbau sebaiknya pemerintah lebih mengedepankan mobil listrik yang dulu pernah menjadi wacana untuk menjadi mobnas. Pasalnya, mobil listik lebih diminati oleh negara luar.
Selain itu, mobil listrik lebih ramah lingkungan. Hanya saja, khusus untuk mobil listrik, memang butuh peran pemerintah untuk bekerja sama dengan perusahaan dalam negeri untuk memenuhi sarana dan prasarana bagi mobil eletrik itu.