Ahad 08 Feb 2015 09:12 WIB

Macet Jakarta Terurai dengan Transportasi Masal Terintegrasi

  Suasana pembangunan proyek MRT di daerah Blok M Jakarta Selatan, Jumat (17/10).   (foto: MgROL30)
Suasana pembangunan proyek MRT di daerah Blok M Jakarta Selatan, Jumat (17/10). (foto: MgROL30)

REPUBLIKA.CO.ID,DEPOK--Solusi tercepat mengatasi kemacetan ibukota adalah dengan membangun transportasi massal yang terintegrasi. 

“Misalnya, membangun mass rapid transportation (MRT) yang juga bisa mengatasi banjir,” ucap Pakar manajemen inovasi dari Universitas Indonesia (UI) Mohammed Ali Berawi, Ahad (8/2).

Langkah selanjutnya, harus dibangun juga park and ride di sekitar stasiun. Sehingga masyarakat bisa meninggalkan kendaraanya dan menyambung dengan kereta.

Bahkan, ujarnya, kalau bisa sampai ada angkot dari tempat tinggal menuju stasiun maka masyarakat bisa menggunakan transportasi umum dan meninggalkan kendaraan pribadi. Alternatif efektif yang bisa dilakukan juga adalah dengan membangun light rail transit (LRT) dengan konsep loop zone.

Artinya, membangun jalur kereta di tiga zona. Yaitu zona atau di pusat kota antara Bogor-Depok hingga Tangerang. Zona II, yaitu di dalam kota antara Fatmawati hingga Sudirman  dan zona III yaitu antara Cawang-Sudirman.

Diakui dia, untuk membangun infrastruktur ini diperlukan konsistensi besar dan kemauan dari pemerintah. Selain itu, perlu juga kerjasama dari daerah penyangga seperti Depok dan Bogor.

Di zona luar Depok, Bekasi dan Tangerang disediakan park and ride yang besar sehingga masuk ke Jakarta sudah pakai kereta. Loop zone II juga sama, semua terkoneksi. Jadi memudahkan akses penumpang untuk sampai tujuan.

Jika pemerintah serius membangun infrastruktur transportasi maka tidak perlu menunggu hingga puluhan tahun mengatasi kemacetan. Tapi, kuncinya adalah konsistensi dari pemerintah baik pusat dan daerah.

“Lima tahun bisa terurai (kemacetan) kalau memang konsisten,” tutupnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement