REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di bidang buruh migran, Solidaritas Perempuan mengaku marah karena Presiden Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) ternyata tidak menegur pemerintah Malaysia terkait iklan RoboVac yang melecehkan pembantu rumah tangga (PRT) Indonesia saat berkunjung ke Malaysia, Jumat (6/2) kemarin.
Koordinator Solidaritas Perempuan, Nisaa Yura mengatakan, seharusnya momen Jokowi ketika berkunjung ke Negeri Jiran adalah untuk melihat bagaimana perubahan sistem terjadi. Tetapi kenyataannya, kata dia, sikap pemerintah yang tidak membahas keberatan isi iklan menunjukkan Jokowi tidak tahu tugas dan fungsinya.
“Kita bukan hanya kecewa, tetapi marah (karena sikap Jokowi),” katanya, saat konferensi pers pernyataan sikap bersama Jaringan Perempuan Indonesia dengan tema "Konflik Elit Politik dalam 100 hari pemerintahan Jokowi-Jusuf-Kalla”, di Jakarta, Ahad (8/2).
Kalau memang Jokowi tidak tahu sikap apa yang harus dilakukan, kata dia, ia bisa bertanya atau melibatkan masyarakat sipil. Sebelumnya, perusahaan pembuat alat pembersih RoboVac membuat iklan melecehkan Indonesia bertuliskan 'Fire Your Indonesian Maid Now!' atau 'Pecat Pembantu Indonesia Anda Sekarang'.
Namun, saat Jokowi ke Malaysia, Jumat (6/2), ternyata sama sekali tidak menyinggung mengenai iklan itu. Delegasi Indonesia dan Malaysia juga menolak menyinggung iklan tersebut. Hal tersebut ditegaskan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Indonesia, Armanatha Nasir.
“Iklan tidak disinggung,” ujarnya, Jumat (6/2).