Ahad 08 Feb 2015 14:34 WIB

Bantu Yordania Menggempur ISIS, UEA Kirim F16

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Ilham
Pesawat Tempur yang digunakan Yordania menggempur ISIS
Foto: Reuters
Pesawat Tempur yang digunakan Yordania menggempur ISIS

REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN -- Uni Emirat Arab (UEA) telah mengirim satu kuadron pesawat tempur F16 ke Yordania. Pesawat canggih itu akan membantu Yordania melawan pasukan Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS).

Yordania sendiri mulai meluncurkan serangan bom pada kelompok ISIS sejak Kamis (5/2). Itu adalah serangan balasan atas pembunuhan pilot Yordania secara brutal. Hingga Sabtu (7/2), militer Yordania terus melakukan serangan.

UEA telah menghentikan sementara penerbangan untuk bergabung dengan koalisi pimpinan AS melakukan serangan udara terhadap ISIS. Seorang sumber militer di Amman mengatakan, pengiriman pesawat oleh UEA merupakan dukungan besar yang akan membantu memperepndek jarak terbang dan mengintensifkan serangan.

Kantor berita WAM di UEA mengatakan, negara teluk telah memerintahkan satu skuadron pesawat tempur F16 untuk mendukung militer Yordania untuk melawan ISIS. Namun pihaknya belum memastikan pesawat tersebut akan digunakan untuk melakukan serangan udara.

Sementara, seorang pejabat AS mengatakan, UEA akan melanjutkan misi koalisi serangan udara dalam beberapa hari depan. Namun militer AS menolak untuk berkomentar mengenai hal ini.

Raja Yordania, Abdullah telah bersumpah untuk membalas pembunuhan keji yang dilakukan pada Mouath al Kasaesbeh. Dia memerintahkan komandan militer untuk mempersiapkan anggotan bersenjatanya berkoalisi dengan AS melawan ISIS.

Raja Yordania telah melobi Washington untuk memberikan suku cadang lebih banyak bagi persenjataan mereka. Mereka membutuhkan peralatan penglihatan malam dan senjata lain untuk membantu memperluas operasi.

Pesawat tempur F16 hanya mampu bertahan dibawah tekanan 40 mid-life ketika melakukan serangan udara. Yordania telah melakukan serangan 60 kali selama tiga hari terakhir terutama di wilayah yang dikuasai ISIS di Irak dan Suriah. 

Masyarakat Yordania mengkhawatirkan langkah yang dibuat raja mereka. Mereka takut konflik ini dapat memicu reaksi ISIS untuk menyerang kerajaan. 

Saat ini, pasukan keamanan Yordania telah bersiap untuk menjaga pihak lain yang ingin menyerang Yordania. Menteri Dalam Negeri Yordania Hussein al Majali mengimbau masyarakat Yordania untuk melaporkan seseorag jika berperilaku mencurigakan khususnya di daerah pemukiman warga asing. 

 

 

sumber : Reuters/AP
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement