REPUBLIKA.CO.ID, MANADO-- Jelang Kongres Nasional Partai Amanat Nasional (PAN) di Bali 28 Februari 2015 mendatang, suhu politik di partai berlambag matahari terbit terus menghangat. Salah satu isu yang memancing perdebatan di antara kader adalah usulan Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) PAN, Amien Rais, bahwa sebaiknya perlu ada regenerasi ketua umum yang saat ini dijabat Hatta Rajasa.
Ketua DPD PAN Kab Balangan, Kalimantan Selatan, Erli Satriana, di sela-sela Deklarasi DPD-DPD PAN se-Indonesia Timur Mendukung Hatta Rajasa di Manado, Sabtu (8/2), menegaskan pernyataan Amien bukanlah kebutuhan organisasi yang medesak. Menurut dia, PAN harus dipimpin sosok yang memiliki pengalaman yang cukup.
“Saya rasa yang wacana regenerasi tidak perlu dipaksakan, sebab Bang Hatta telah teruji selama ini di PAN," ujar Erli dalam siaran persnya.
Agar agenda-agenda strategis PAN lebih cepat di jalankan ke depan, kata dia, perlu fokus kerja dari ketua umum. Apalagi, Hatta sudah tidak menjabat menteri lagi, dengan begitu dia dapat berkonsentrasi penuh untuk PAN ke depannya.
Hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) mengenai Partai Politik di Mata Publik: Evaluasi atas Kinerja Partai dan Regenerasi Politik yang dirilis belum lama ini, sebagian besar responden (58,9 persen) mengatakan kepemimpinan di partai politik maksimal dua periode. Hal ini berbeda dengan pendapat Amien agar Ketua Umum PAN cukup satu periode saja.