REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL-- Korea Utara (Korut) menembakkan lima misil jarak pendek ke laut lepas pantai timur negara tersebut dalam sebuah uji coba, Minggu, sehingga meningkatkan ketegangan di perbatasan setelah Korea Selatan berencana mengadakan latihan militer dengan Amerika Serikat (AS).
Misil tersebut ditembakkan ke Laut Timur (Laut Jepang) dari timur kota Wonsan sekitar pukul 07.20 GMT - 08.10 GMT (14.20 WIB - 15.10 WIB), kata juru bicara kementerian pertahanan Korea Selatan (Korsel) kepada AFP. Senjata berat tersebut terbang sejauh 200 kilometer sebelum jatuh ke laut lepas.
"Kami terus mengawasi dengan ketat setiap tanda-tanda Korut akan meluncurkan misil tambahan," ujar juru bicara tersebut.
Pada Sabtu (8/2), Korut mengatakan negaranya telah menguji coba sebuah roket antikapal "ultrapresisi", yang akan dioperasikan oleh angkatan lautnya. Pengujian misil tersebut dilakukan menyusul persiapan Korsel dan AS untuk memulai latihan militer utama tahunan yang tidak disukai oleh Pyongyang.
Latihan skala besar yang dinamakan "Key Resolve" dan "Foal Eagle" tersebut akan dimulai pada awal Maret. Kabar ini memicu meningkatnya ketegangan militer Korut-Korsel. Pada pekan lalu, Seoul dan Washington telah melaksanakan latihan bersama angkatan laut yang melibatkan kapal selam AS.
Pyongyang memandang semua latihan militer Korsel-AS sebagai langkah provokatif dan terus meminta agar latihan bersama tersebut dihentikan. Program pengembangan misil balistik dan roket negara komunis tersebut telah menunjukkan kemajuan, walaupun telah dikenakan sanksi oleh komunitas internasional.
Pada 2012, Pyongyang memperlihatkan kemampuan roket dengan mengirimkannya ke orbit. Namun Korut disinyalir belum memiliki kemampuan untuk mengembangkan teknologi misil balistik antarbenua (ICBM) yang dapat menjangkau daratan AS.
Militer Korsel juga mengatakan pada bulan Januari bahwa Korut juga telah membuat langkah "signifikan" dalam mengembangkan teknologi yang memungkinkan sebuah misil bisa membawa bom nuklir.
Pyongyang sendiri telah melaksanakan tiga kali uji coba nuklir, terakhir dilakukan pada Februari 2013, pertama kali sejak Kim Jong-Un berkuasa. Pengujian nuklir ketika itu masih merupakan yang terbesar yang pernah dilakukan Korut sampai saat ini.