Ahad 08 Feb 2015 21:49 WIB

KMP 'Dekati' Perindo, Pengamat: Ada Yang Seksi Di Perindo

Rep: C01/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
 (dari kiri) mantan Panglima TNI Djoko Santoso, Ketua Tim Pemenangan capres-cawapres Prabowo-Hatta, Mahfud MD dan Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo berbincang saat akan deklarasi dukungan di Jakarta, Jumat (12/6).    (Republika/ Tahta Aidilla)
(dari kiri) mantan Panglima TNI Djoko Santoso, Ketua Tim Pemenangan capres-cawapres Prabowo-Hatta, Mahfud MD dan Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo berbincang saat akan deklarasi dukungan di Jakarta, Jumat (12/6). (Republika/ Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Deklarasi Persatuan Indonesia (Perindo) sebagai partai malam tadi dihadiri oleh sejumlah petinggi Koalisi Merah Putih (KMP). Upaya KMP mendekati Partai Perindo ini dinilai wajar karena Perindo memiliki satu kelebihan yang sangat menarik.

"Saya kira yang paling seksi dimiliki Perindo atau Hary Tanoe (Tanoesoedibjo) itu adalah medianya," terang Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif LSI Dodi Ambardi pada ROL, Ahad (8/2).

Dodi menyatakan untuk bisa mendapatkan kanal politik memalui media merupakan hal yang cukup sulit. Salah satu kendalanya ialah biaya iklan yang mahal.

Di sisi lain, Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (HT) memiliki jaringan media raksasa, di antaranya ia memiliki tiga stasiun televisi. Karena itu, Dodi menyatakan potensi yang dimiliki HT untuk menggunakan jaringan medianya tersebut untuk kepentingan politik menjadi sebuah kelebihan yang 'seksi' bagi para politisi.

Untuk itu, ia menilai mendekatnya KMP pada Perindo merupakan suatu hal yang normal. "Itu akan bisa, secara politik, dimanfaatkan untuk mempromosikan partainya sendiri, atau dirinya sendiri, atau orang-orang dan partai yang ada di KMP," lanjutnya.

Perindo yang sebelumnya merupakan ormas telah mendeklarasikan diri sebagai partai pada Sabtu (7/2) malam. Malam itu, terlihat sejumlah petinggi partai yang tergabung dalam KMP turut menghadiri malam pendeklarasian tersebut.

Terlihat Aburizal Bakrie, Setya Novanto dan Idrus Marham dari Partai Golkar. Ada pula Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Djan Faridz, serta Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Radjasa. Selain para petinggi KMP, terlihat pula tokoh KIH, yaitu Ketua Umum Partai Hanura Wiranto yang sempat menjadi pasangan HT menjelang Pilpres lalu.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement