REPUBLIKA.CO.ID, Bandar Lampung -- Puluhan keluarga di Kelurahan Kalibalau, Kota Bandar Lampung yang rumahnya kebanjiran dan terendam air setelah daerah setempat diguyur hujan lebat sejak Minggu (8/2) sore, terpaksa mengungsi.
"Total saat ini ada 80 rumah yang terendam banjir, ini akibat Sungai Balau meluap," kata Ketua RT 03 LK I Kelurahan Kalibalau, Agus Taufik di Bandarlampung, Senin (9/10).
Para warga yang tinggal di Jalan Haji Sarif Kalibalau menyatakan, guyuran hujan yang terjadi sejak Minggu (8/2) pukul 17.00 WIB, telah mengakibatkan banjir hingga membuat puluhan kepala keluarga harus mengungsi.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandar Lampung telah mengerahkan satu perahu karet untuk melakukan evakuasi warga yang masih terjebak di rumah mereka yang tergenang air.
Agus mengatakan, dalam dua bulan ini sudah lima wilayah di sekitar daerah ini terendam banjir, tapi banjir hari ini yang parah sehingga membuat warga harus mengungsi. Barang-barang berharga milik warga seperti barang elektronik, baju dan yang lainnya, banyak yang tidak terselamatkan.
Ia menyatakan, penyabab parah banjir ini karena ada tanggul penahan aliran sungai jebol. Terdapat tiga titik yang mengalami kerusakan hingga air meluap ke rumah warga. Sampai Minggu tengah malam, bantuan sudah mulai datang berupa makanan ringan dan minuman.
"Kami membutuhkan baju dan makanan dalam beberapa hari ini, karena seluruh barang yang ada di dalam rumah sudah hanyut," kata dia lagi.
Danramil Tanjungkarang Timur, Kapten Infantri Syamsudi mengatakan, air mulai naik sejak Minggu (8/2) sekitar pukul 20.00 WIB. Saat itu juga personel TNI setempat langsung melakukan evakuasi warga, apalagi air semakin naik.
"Kami mulai melakukan evakuasi warga saat air sudah mulai naik dan cukup membahayakan warga," kata dia lagi. Ia menyatakan, ketinggian air diperkirakan melampaui badan orang dewasa.